Wednesday 1 April 2015

CARA MENYUSUN SKRIPSI DAN TESIS

Anda sekarang sedang mengalami kesulitan dalam penyusunan skripsi? Di sini saya akan membantu Anda untuk membuat langkah-langkah awal dalam penyusunan skripsi. Pertama-tama Anda harus membuat langkah-langkah awal dan kemudian cara mendapatkan data. Data sangat penting karena data tersebut dianalisis sehingga penelitian Anda dapat menghasilkan sebuah hipotesa.

Cara mengumpulkan data penelitian dapat dilakukan dengan metode angket, dengan menggunakan dua macam pertanyaan, yaitu tertutup dan terbuka. Angket tertutup yaitu angket yang terdiri atas serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai variabel-variabel penelitian. Pernyataan dalam angket tertutup menggunakan skala Numerical. Penelitian dengan menggunakan skala Numerical 1-5 dengan alasan-alasan sebagai berikut (Husein, 2000) yakni untuk mendapatkan data yang bersifat universal, beberapa buku teks menganjurkan agar data pada kategori “netral” tidak, dipakai dalam analisis selama responden tidak memberikan alasannya, untuk menghindari kategori tidak tahu. Dalam skala numerical, angka 1 (satu) menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang sangat tidak setuju terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan, sedangkan angka 5 (sepuluh) menunjukkan sangat setuju untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai.

Metode pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden dengan menggunakan kuesioner berisi daftar pernyataan yang disampaikan langsung kepada responden, alasan penggunaan metode ini adalah responden dapat memperhatikan dan mempertimbangkan pernyataan dan jawaban dengan jelas, pewawancara dapat menggali informasi yang lebih rinci dan juga dapat mengontrol pertanyaan yang diberikan.

Cara pengumpulan data dilakukan dengan prosedur. 1) responden diberi kuesioner, 2) sambil mengisi kuesioner, penulis menunggu dan memberikan penjelasan jika responden belum mengerti pertanyaan kuesioner, 3) setelah responden mengisi kuesioner, penulis membuat tabulasi, menganalisis dan menyajikannya dalam penelitian. Jawaban kuesioner yang diberikan adalah dengan memberikan tanda (√) pada skala sikap 1‐5 yang dirasakan paling benar oleh responden atas pertanyaan‐pertanyaan dalam kuesioner. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala pengukuran ordinal, digunakan untuk mengukur sikap responden terhadap suatu jawaban. Skala pengukuran terbagi dalam beberapa skala yang masing‐masing skala mempunyai skor penilaian antara 1‐5, di mana skor 1 untuk jawaban responden yang sangat tidak setuju sampai dengan skor 5 untuk jawaban responden yang sangat setuju. Penggunaan skala 1‐5 mengingat skala tersebut lazim digunakan dalam jurnal‐jurnal penelitian pemasaran dan untuk menghindari jawaban responden yang cenderung memilih jawaban di tengah.

Tahapan Penelitian skripsi dimulai dari identifikasi masalah. Pada tahap penelitian ini, peneliti mengidentifikasi masalah yang terjadikemudian merumuskan Masalah Dalam tahap penelitian ini, penulis merumuskan masalah-masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi untuk dijadikan sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini. Kedua, menetapkan tujuan penelitian. Dalam tahap penelitian ini, ditetapkan tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang sebelumnya telah di tentukan. Ketiga, studi literatur dan studi lapangan. Dalam tahap penelitian ini, penulis melakukan studi literatur dan studi lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Studi literatur dilakukan dengan mengolah data yang diperoleh dari perusahaan, annual report, literatur, artikel, internet, dan informasi lain yang dianggap relevan dan menunjang penelitian ini. Studi lapangan diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan terhadap objek penelitian. Keemapat, penentuan variabel data. Dalam tahap penelitian ini, ditetukan variable data yang diperlukan dalam penelitian ini berdasarkan data-data yang telah diperoleh sebelumnya dari studi literature dan studi lapangan. Kelima, perencanaan Data dan Penyebaran Kuisioner. Dalan tahap penelitian ini, variabel-variabel data yang telah diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi beberapa item pertanyaan berupa kuisioner. Setelah kuisioner jadi, langkah selanjutnya adalah menyebarkan kuisioner tersebut kepada responden yang telah ditentukan. Keenam, uji loading Factor dan Reliabilitas. Setelah kuisioner disebarkan kepada responden selanjutnya dilakukan uji loading factor dan reliabilitas.  Ketujuh, pengolahan Data dan Analisis Data. Dalam tahap penelitian ini, data yang sudah valid (loading factor) dan reliabel diolah untuk selanjutnya di analisis untuk mengetahui hasil dari penelitian ini. Kedelapan, kesimpulan dan saran. Dalam tahap penelitian ini, setelah data di analisis dan diperoleh hasil dari penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data sebelumnya.

CARA MENYUSUN SKRIPSI DAN TESIS


Langkah-langkah ini merupakan tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan suatu penelitian. Tahapan penelitian ini menceritakan kegiatan yang peneliti lakukan dari awal penulisan hingga tahapan pembuatan kesimpulan dan saran.

Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interpretasinya yang bertujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam rangka mengungkap fenomena sosial tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas atau hubungan pengaruh.
Selamat Mencoba. Semoga sukses.


OLAH DATA SKRIPSI

Anda mungkin pernah mengalami kesulitan untuk uji Asumsi Klasik ketika mengerjakan skripsi atau tesis. Uji Asumsi Klasik bertujuan untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan bisa dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus dilakukan uji asumsi klasik yaitu :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Pembuktian apakah suatu data memiliki distribusi normal dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya pada histogram maupun normal probability plot. Pada histogram, data dikatakan distribusi normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probability plot, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Jika data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah garis normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2007).

PENELITIAN


Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak tejadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol ). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya VIF (Variance Inflaction Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2007).

Analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan salah satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2007). Hasil dari analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen.

Uji Goodness of Fit bertujuan untuk menguji ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, dapat diukur dari nilai statistik F, koefisien determinasi (R2), dan nilai statistik t (Ghozali, 2007).

OLAH DATA SKRIPSI


Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan statistik F dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nila F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha. Untuk membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test, yaitu: H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 Artinya: tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen (Y). Ha : b1− b4 > 0 Artinya: ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 % atau taraf signifikansi sebesar 5 %, maka F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis yang dipakai adalah Ho : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.Ha : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (a) = 0,05 ditentukan apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Selamat Mencoba ya.

CONTOH SKRIPSI LANDASAN TEORI

Teman-teman yang sedang menyusun skripsi atau tesis, pastilah Anda sedang berjuang membuat landasan teori dari topik skripsi atau tesis Anda. Di bawah ini saya akan mencoba membantu anda membuat landasan teori pada skripsi atau tesis anda. Biasanya landasan teori itu berada pada bab kedua. Bagian ini memaparkan teori-teori yang mendukung hipotesa-hipotesa yang akan diuji dalam analisis skripsi dan tesis Anda. Pada bagian ini, saya akan memaparkan landasan teori mengenai manajemen pemasaran.

strategi pemasaran


Konsep pemasaran adalah filsafat manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan pesaing (Kolter dan Amstrong, 2001). Pengertian lain dari konsep pemasaran adalah sebuah filsafat bisnis yang mengatakan bahwa kepuasan keinginan dari konsumen adalah dasar kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan (Stanton, 1996). Dari definisi konsep pemasaran tersebut maka penggunaan konsep pemasaran bagi perusahaan menjadi sangat penting dan dapat dijadikan arah dalam pencapaian keberhasilan perusahaan. 

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2005). Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Dalam kasus organisasi bisnis, tujuan utamanya adalah laba, sedangkan organisasi nirlaba dan organisasi publik, tujuannya adalah mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial dan pelayanan publik (Tjiptono,2008).

Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan dapat menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan (Tjiptono, 2008).

Dengan demikian dibutuhkan mekanisme yang dapat mengoordinasikan program-program pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan sinergik. Mekanisme ini disebut strategi pemasaran. Umumnya peluang pemasaran terbaik diperoleh dari upaya memperluas permintaan primer, sedangkan peluang pertumbuhan terbaik berasal dari upaya memperluas permintaan selektif.

Menurut Corey (dalam Tjiptono,1997), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait. Kelima elemen tersebut adalah persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat di proteksi dan didominasi, keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang lebih sempit, pengalaman kumulatif yang didasarkan pada percobaan di dalam menanggapi peluang dan tantangan, kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi. Untuk memperoleh keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh berbagai faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian (Istiyono dkk, 2007).
Semoga membantu ya. Selamat mengerjakan skripsi atau tesisnya.

PERMAINAN ANAK

Anak-anak sangat suka bermain. Mereka sangat suka bergerak, berlarian ke sana dan kemari. Inilah ciri khas anak-anak. Menurut Hurlock (1995: 327) faktor- faktor yang mempengaruhi permainan pada anak usia dini adalah a). Kesehatan. Semakin sehat anak semakin banyak energinya untuk bermain aktif, seperti permainan dan olahraga. Anak yang kekurangan tenaga lebih menyukai hiburan. b) Perkembangan motorik. Permainan anak pada setiap usia melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu bermainnya tergantung pada perkembangan motorik mereka. Pengendalian motorik yang baik memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif. c) Intelegensi. Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif ketimbang yang kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukan kecerdikan. Dengan bertambahnya usia, mereka lebih menunjukan perhatian dalam permainan kecerdasan, dramatik, konstruksi, dan membaca. Anak yang pandai menunjukan keseimbangan perhatian bermain yang lebih besar, termasuk upaya menyeimbangkan faktor fisik dan intelektual yang nyata. d) Jenis kelamin. Anak laki-laki bermain lebih kasar ketimbang anak perempuan dan lebih menyukai permainan dan olahraga ketimbang berbagai jenis permainan yang lain. pada awal kanak-kanak, anak laki-laki menunjukan perhatian pada berbagai jenis permainan yang lebih banyak ketimbang anak perempuan tetapi sebaliknya terjadi pada akhir masa kanak-kanak. e) Lingkungan. Anak dari lingkungan yang buruk, kurang bermain ketimbang anak lainnya disebabkan karena kesehatan yang buruk, kurang waktu, peralatan, dan ruang. Anak yang berasal dari lingkungan desa kurang bermain ketimbang mereka yang berasal dari lingkungan kota. Hal ini karena kurangnya teman bermain serta kurangnya peralatan dan waktu bebas. Di bawah ini saya tampilkan gambar permainan anak-anak yang tidak membutuhkan peralatan.

Permainan Anak Desa


f) Status sosioekonomi. Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi lebih menyukai kegiatan yang mahal, seperti lomba atletik, bermain sepatu roda, sedangkan mereka dari kalangan bawah terlihat dalam kegiatan yang tidak mahal seperti bermain bola dan berenang. Kelas sosial mempengaruhi buku yang dibaca dan film yang ditonton anak, jenis kelompok rekreasi yang dimilikinya dan supervisi terhadap mereka. g) Jumlah waktu bebas. Jumlah waktu bermain terutama tergantung pada ststus ekonomi keluarga. Apabila tugas rumah tangga atau pekerjaan menghabiskan waktu luang mereka, anak terlalu lelah untuk melakukan kegiatan yang membutukan tenaga yang lebih. h) Peralatan Peralatan bermain yang dimiliki anak mempengaruhi permainannya. Misalnya dominasi boneka dan binatang buatan mendukung permainan purapura, banyaknya balok, kayu, cat air, dan lilin mendukung permainan yang sifatnya konstruktif.




Bermain konstuktif adalah bentuk permainan yang bertujuan untuk membuat sesuatu yang bukan untuk tujuan bermanfaat melainkan lebih ditujukan bagi kegembiraan yang diperoleh dari membuatnya. ( Denny Willy dkk, 2009). Menurut Elizabeth B. Hurlock (1995: 330), bermain
konstruktif adalah bentuk permainan di mana anak-anak menggunakan bahan untuk membuat sesuatu yang bukan untuk tujuan bermanfaat melainkan lebih ditujukan bagi kegembiraan yang diperoleh dari membuatnya. Membentuk sesuatu dari kayu lebih menerik anak laki- laki, sedangkan anak perempuan lebih menyukai jenis konstruksi yang lebih halus seperti menjahit, menggambar,
melukis bermain tanah liat dll.

Permainan konstruktif terjadi ketika anak- anak melibatkan diri dalam suatu kreasi atau konstruksi suatu produk atau pemecahan masalah ciptaan sendiri (Mutiah, 2010: 140). Menurut Seiffert & Hoffnung, (dalam Desmita, 2008: 143) permainan konstruktif adalah suatu bentuk permainan dengan
menggunakan objek- objek fisik untuk membangun atau membuat sesuatu. Permainan jenis ini sangat umum dilakukan oleh anak usia pra sekolah.



Bermain konstruktif sangat penting bagi anak terutama dalam mengembangkan keterampilan motorik halus dan melatih seluruh bagian tubuhnya. Dengan bermain konstruktif, anak akan melatih otot- otot halus untuk mencapai keseimbangan, gerakan dan keterampilan tertentu. Permainan konstruktif keping padu adalah permainan dari bahan kertas yang dibentuk menjadi bentuk tiga dimensi menyerupai binatang atau benda seperti, sapi, belalang, rumah, pohon, serta bentuk pesawat dll. dengan cara dilipat, ditekuk, diselipkan atau di lem sehingga membentuk suatu benda yang dapat dimainkan oleh anak- anak.