Friday 27 March 2015

PENGENTASAN KEMISKINAN

Apabila diri kita sendiri ditanya, apakah Anda berniat menjadi orang miskin. Tentu jawabannya adalah tidak. Tidak seorang pun mau hidup miskin. Akan tetapi, kemiskinan tetap terjadi pada hampir semua masyarakat di dunia dan ini menjadi isu global terutama di Negara berkembang. Kemiskinan ini merupakan salah satu topik hangat setiap jaman sehingga seringkali para peneliti mencoba menganalisa penyebab kemiskinan tersebut.

Menurut Data Badan Pusat Statistik sampai Maret 2014, rakyat miskin mencapai 28,28 juta orang (11,25%). Dari total jumlah tersebut, 10,51 juta orang di antaranya bermukim di daerah perkotaan dan selebihnya 17,77 juta orang miskin tinggal di kawasan pedesaan. Jumlah persentase orang miskin tersebut merupakan tantangan berat bagi pembangunan mengingat pemberdayaan orang miskin ini membutuhkan dana yang besar.


Tidak mudah untuk mengentaskan kemiskinan. Apalagi, kebutuhan yang diperlukan keluarga miskin cukup banyak. Pengentasan kemiskinan tidak hanya berbicara tentang masalah pemenuhan keperluan sandang, pangan dan perumahan melainkan juga upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka mutlak terpenuhi seperti pendidikan, ketrampilan lain yang memadai dan pelayanan kesehatan yang prima.



Pola hidup di atas terjadi karena pola konsumsi manusia, perubahan iklim termasuk pemanasan global, berkembangnya sektor industri, terganggunya keseimbangan ekosistem, kerusakan lingkungan yang sudah parah. Oleh karena itu, perlu pendekatan holistik dan komprehensif atas persoalan kemiskinan tersebut. Persoalan kemiskinan tidak dapat dianalisa hanya dengan metode kuantitatif tetapi juga kualitatif. Dengan demikian, keinginan untuk membebaskan keluarga miskin dari segala bentuk ketergantungan, ketertinggalan dan keterbelakangan melalui suatu metode yang bersifat multidimensional dan terintegrasi dengan melibatkan semua pihak dan disiplin ilmu pengetahuan yang dapat terealisasi.



No comments:

Post a Comment